Minggu, 06 November 2011

[Fan Fiction] You're The Best - chapter 1

Hallo Para Pembaca Setia *merasa ada yang baca*
Saya datang dengan Fan Fiction nih, biasa dibilang FF, kalo yang gatau yaa bilang aja cerpen yaa.
Ini asli dan original karangan gua, dan ini FF chaptered pertama yang gua tulis. Mohon dibaca dan komentarnya, kalo bisa share link-nya di Social Network kalian yaa *pengen banget di promoin*. 

Maincast :


  • Yong JunHyung (B2ST)
  • Choi JaeHyun (OC)
  • Jang HyunSeung (B2ST)
  • Park JungRi (OC)




Judul : You're The Best


Genre : Flashback memory


Rating : 14+


Writter : Febby Kusumah Wardani

SILAHKAN DIBACA ^^


Griieeek. Kubuka pintu kamarku pelan-pelan, aku sangat takut kalau dia terbangun dari tidurnya. Kupandangi wajah manis dan tampannya dari depan pintu. Ia sangat tenang dan tidur dalam lelap. Aku sangat bahagia, karena hari ini aku masih bisa melihatnya. Aku berjalan perlahan menuju meja belajarku yang terletak di sebelah kanan tempat tidur ku, mengambil sebuah buku teks pelajaran dan alat tulis. Aku tersenyum kembali saat melihatnya tidur lelap, lalu keluar kamar dan berjalan menuju ruang tamu. Di ruang tamu adik sepupunya sudah menunggu ku untuk mengerjakan tugas. Hyunseung namanya, Ia teman sekelas ku di kelas 3.1 di SMP Daegu.




'hey, kenapa kau lama sekali jaehyun?' tanya hyunseung padaku.

'maaf tadi aku mencari buku ini' jawab ku berbohong, sambil menunjukkan buku ku.

'apakah yong masih tidur?' tanyanya menarik tanganku untuk duduk disebelahnya.

'iyaa dia masih tidur, ayo hyun kita kerjakan tugasnya.' aku berusaha mengalihkan pembicaraan.

'tunggu sebentar yaa' hyunseung berlari keatas menuju kamarku.

'hei! Hyunseung kau mau apa? Jangan ganggu yong!!' aku berteriak sekuat mungkin agar dia mendengarku.



Drap drap drap, hyunseung berlari dengan cepat dan masuk ke kamarku. Dengan perasaan yang panik dan terburu-buru aku pun menyusulnya ke kamar ku. Hyunseung membuka pintu kamarku dengan keras hingga mengeluarkan suara yang sangat keras dan aku tersontak. Ia masuk dan aku menghampirinya sambil ngos-ngosan, Ia ingin membangunkan Yong yang sedang terlelap dalam mimpi indahnya. Ia berancang-ancang untuk menarik tangan Yong dengan kuat, tapi aku menghentikannya sebelum Ia melakukannya.



'hyun hentikan! Yong sedang tidur, jangan mengganggunya seperti ini!' aku berteriak tepat ditelinganya.

'kenapa? Dia itu pemalas, seharusnya orang jenius seperti dia membantu kita mengerjakan tugas. Apakah kau tidak ingin lulus dan masuk SMA Shindongshin?' hyunseung menatap ku galak.

'kau galak sekali, huks huks. Aku tidak ingin bantuannya, ayolah kita kerjakan berdua saja hyun, sekali lagi tolong jangan ganggu dia' aku menangis seketika, baru kali ini aku melihat hyunseung sangat marah padaku.

'haha, jangan menangis. Baiklah kalau itu mau mu, ayo cepat!' seketika hyunseung tersenyum padaku dan menarik tanganku keluar kamar.

'hei! Kalian berisik sekali, apa yang kalian lakukan disini?' tiba-tiba Yong terbangun saat kami berjalan keluar kamar.

'sudahlah Yong, sebaiknya kau tidur saja' kata hyunseung sambil berlalu.



Tanpa menyahut, Yong kembali meletakkan tubuhnya di ranjang ku dan kembali tidur. Aku dan hyunseung mengerjakan tugas matematika yang aku tidak mengerti, saat itu aku melihat jam yang masih menunjukkan pukul 3 sore dan ayah ku belum pulang. Kami mengerjakan tugas sambil menunggu ayah dan kamera baruku. Ayahku adalah seorang penulis naskah skenario di salah satu channel broadcasting Korea.
Hyunseung sangat semangat dalam mengerjakan tugas ini, padahal bagiku soal dalam buku sangat sulit dipecahkan. Ia mengajari ku memecahkan soal matematika yang membuatku gila.

*2 jam kemudian*

Sret sret sret.
Soal terakhir berhasil kami kerjakan, dan tugas pun sudah selesai. Kami langsung berjingkrak-jingkrak senang saat itu.


'yeay! Kita menyelesaikannya hyun!' kataku sambil memeluk hyunseung.
'hahaha iya, lalu apa yang ingin kau lakukan sekarang?' tanya hyunseung melepaskan pelukan ku.

Ringtone Let It Go FTIsland berdering di handphone ku.

'sebentar yaa hyun aku akan mengangkat telpon sebentar, yoboseo?' tanpa menjawab pertanyaan hyunseung, aku mengangkat telpon yang berasal dari ibu yong.

'jaehyun bibi sudah pulang' cukup jelas dan sangat singkat perkataannya.

'baiklah' aku sudah mengerti, jika ibu yong pulang aku harus mengantar yong, dan hyunseung pulang. Ibu yong adalah seorang chef yang dekat sekali denganku, Ia selalu menyuruh yong dan hyunseung untuk dirumah ku selagi ayah ku belum pulang kerja.

'hyunseung, bibi sudah pulang. Aku akan membangunkan yong, tunggu sebentar yaa hyun.' aku meninggalkan hyunseung sendirian di ruang tamu.



Drep drep drep.
Suara kaki ku mengiringi langkah ku yang sangat tegang. Tidak seperti biasanya aku seperti ini, sekian kali aku membangunkan yong, tapi baru kali ini hati ku berdebar-debar. Aku melangkah menuju pintu kamarku perlahan, memegang gagang pintu yang terasa sangat dingin saat itu, lalu aku membukanya dengan hati yang berdebar-debar sangat kuat. Saat aku membuka pintu, yong terjatuh dari ranjang ku pada waktu yang sama. Aku tersontak kaget dan panik seketika, lalu aku menghampirinya yang sedang memegang kepalanya kesakitan. Ia memandang ku dengan senyuman yang sangat terpaksa.

'oppa kau tidak apa-apa kan? Ibu mu sudah pulang, ayo kita pergi kerumah mu' aku mengulurkan tangan.

'terimakasih yaa, apa ayah mu sudah pulang?' yong bertanya sambil membalas uluran tanganku.

'belum, mungkin sebentar lagi' aku tersenyum.



Ia menggandeng tangan ku dengan sangat erat menuju ruang tamu, ini sudah sering ia lakukan pada ku jadi aku tidak
merasa canggung.

'hyun ayo kita pulang' ajak yong pada hyun yang menatap kami penuh dendam.



Aku hanya tersenyum pada keduanya saat mereka merangkul ku. Sungguh, aku bahagia saat itu. Aku menutup pintu pagar saat kami keluar dan pergi menuju rumah yong, rumahnya berada tepat didepan rumah ku.
Setelah berjalan 10 meter menyebrangi jalan, yong membuka pintu pagar rumahnya. Kami pun masuk ke dalam rumah, aku langsung menghampiri ibu yong yang sedang membaca majalah di ruang tengah. Sedangkan yong dan hyunseung langsung duduk santai di depan ku.



'bibi, bagaimana hari ini? Apakah masakkan mu di puji oleh pelanggan lagi?' tanya ku sambil memeluk tubuhnya yang semakin kurus dari samping. Aku sangat menyayanginya, aku menganggapnya seperti ibu ku sendiri, karena wajah ibu ku yang sudah meninggal mirip sekali dengannya.



'jaehyun, hari ini cukup memuaskan, aku memasak banyak sekali masakan hari ini' jawabnya sambil membalas hangat pelukan ku.

'kalau begitu, kau pasti akan mengajak ku memasak lagi kan malam ini?' tanya ku menatapnya dengan penuh harap, tapi yong dan hyunseung menatapku sangat sinis.

'kau belum mandi kan? Aku tidak akan memasak bersamamu sebelum kau mandi.' kata bibi sambil menutup hidungnya pura-pura kebauan.

'baiklah, tunggu yaa bi, ini akan lama' kataku sambil berlalu pulang untuk mandi.


***


Ringtone Let It Go FTIsland di handphone ku berbunyi lagi, kali ini telpon dari ayah, aku pun segera mengangkatnya.


'yoboseo?' kata ku pada ayah di sebrang sana.

'jaehyun, hari ini ayah tidak bisa pulang, ada pekerjaan yang harus ayah selesaikan secepatnya,' jelas ayah.

'baiklah yah, tapi kamera?' tanya ku penuh harap.

'kamera akan ayah bawa besok, sebaiknya kau menginap saja di rumah junhyung kalau kau takut sendirian, ayah sudah bilang pada ibunya' kata ayah cemas.

'benarkah? Baiklah kalau begitu' aku menutup telpon dan segera pergi ke rumah Yong.



Drap drap drap.
Aku melangkah buru-buru, mengunci pintu pagar rumah ku sambil memandang ke rumah yang tepat berada di depan rumah ku. Setelah mengunci pintu, aku segera menyebrang jalan dan segera masuk ke dalam rumah tersebut.
Saat aku masuk, aku melihat yong dan hyunseung sedang bermain game dengan bertelanjang dada. Aku tidak kaget dengan hal itu, karena memang udara saat itu sangat panas (karena sedang musim panas) dan aku sudah biasa melihat hal itu. Aku terus berjalan ke dapur, tetapi bibi belum ada disana. Aku pun kembali ke ruang depan dan menonton yong dan hyunseung bermain game. Aku duduk di belakang mereka dan melihat sebuah surat berwarna putih, tampaknya itu berasal dari SMA Shindongshin, SMA impian ku. Dengan penasaran, aku berusaha mengambilnya diam-diam tanpa sepengetahuan yong dan hyunseung, tetapi sebelum berhasil mengambilnya, ibu yong sudah memanggil ku dari dapur.


'jaehyun, cepat bantu bibi memasak' panggilnya.

'eh? Iyaa baiklah bi' sahut ku dari ruang depan.



Drap drap drap.
Aku berjalan dengan cepat, sambil tersenyum aku mengambil bahan-bahan yang sudah disiapkan ibu yong untuk ku olah menjadi kalguksu. Sedangkan ibu yong memasak bimbimbap. Aku senang membantunya, karena ibu yong yang mengajarkan ku memasak. Walaupun kemampuan ku belum setara seperti dirinya, Ia selalu memotivasi ku dengan berkata 'optimislah, yakin kalau kau bisa melakukannya dan bayangkan kau sudah profesional. Maka hasilnya akan terlihat bagus'. Kata-kata itu selalu membayangi ku ketika aku ragu-ragu melakukan hal yang sulit. Maka itu aku sangat menyayangi ibu yong, yang sudah seperti ibu ku sendiri.


'kau ingin menginap disini kan jaehyun?' tanya ibu yong mengagetkan ku yang sedang bengong.

'eh? Iyaa bi, tadi ayah bilang akan kerja lembur' jawab ku spontan.

'kau tidur di kamar biasa saja yaa, ohya besok kau sekolah kan? Di sana ada seragam mu yang waktu itu tertinggal, jadi besok kau tidak usah bangun terlalu pagi' jelas bibi sambil mencuci tangan.

'ya baiklah bi' jawab ku singkat terfokus pada masakan.



Trek trek trek.
Srok srok srok.
Srek srek srek.
Clup clup clup.
Kami pun selesai memasak, sungguh memuaskan dan sangat menyenangkan memasak bersama ibu yong. Saat itu jam menunjukan pukul 7 malam, kami pun menyiapkan meja untuk makan malam. Aku tidak merasa kaget ataupun tegang, karena hal ini sudah biasa. Aku sudah sering makan malam bersama keluarga yong.


***


Setelah makan, yong dan hyunseung mengajakku untuk bermain game bersama mereka. Karena aku sudah menyelesaikan tugas, aku pun mengiyakan, hitung-hitung ini merupakan penyegaran otak bagiku disaat-saat akhir semester. Ibu yong membereskan meja makan, sedangkan aku bermain game bersama yong dan hyunseung. Aku duduk di antara kedua bersaudara itu, sungguh aku bingung kenapa kita bertiga tidak canggung melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan. Misalnya, hyunseung memeluk ku, yong tidur bersama ku, bahkan kami bertiga tidur di dalam kamar yang sama. Padahal, tidak ada hubungan darah diantara kami bertiga. Yasudahlah lupakan. Aku dan yong bertanding memainkan guitar hero, bagi yang menang, ia bebas menyuruh yang kalah. Tapi aku bermain dengan bermodal kepercayaan diri dan kemahiran ku yang tiada tanding diantara teman-teman perempuan ku.

Lagunya sangat mudah, yaitu lagu Hysteria milik Muse. Aku sudah sering memainkannya dan mendapat nilai sempurna, tapi tidak sama sekali untuk yong. Lagu sudah mencapai chorus dan semakin asik untuk dimainkan. Tetapi, tiba-tiba handphone ku berdering lagu Let It Go. Tanpa peduli, aku melempar joystick, dan segera berdiri mengambil ponsel ku yang ada di kantong celana ku. Otomatis aku kalah dalam game, tapi aku tidak peduli karena telpon berasal dari jungri, sahabat ku di sekolah, ia adalah salah satu siswi yang rajin.



'yoboseo? Ada apa jungri kau menelpon ku?' kata ku pada jungri di sebrang sana.

'jaehyun, apa kau sudah mengerjakan tugas matematika? Itu akan dikumpulkan sebelum bel.' tanya jungri seakan tak bersalah.

'sudah, lalu ada apa lagi? Apa kau perlu bantuan ku?' tanya ku agar jungri menjelaskan.

'tak ada. Aku hanya mengingatkan tugas. Yasudah, sampai jumpa' jungri menutup telpon.



Hatiku sungguh sangat geram, 'hanya itu saja yang di tanyakan? Errrrgh aku kalah' batin ku. Aku melihat layar televisi, ternyata benar aku kalah, nilai ku tertinggal jauh dari yong. Aku pasrah akan di apakan oleh yong saat itu. Aku menoleh ke arah yong dan hyunseung secara bergantian. Mereka tersenyum puas dan tatapan matanya sangat dalam. Aku mengakui kekalahan ku.



'aku kalah, sekarang apa maumu yong?' kata ku ketus sambil mengangkat tangan merasa terendahkan.

'hei yong, sini aku beri tau' hyunseung memberi yong ide sebelum yong menjawab pertanyaanku.

'apa hyun?' yong mendekatkan telinganya ke hyunseung.

'esemeleh esemeleh' hyunseung membisiki yong, suaranya tidak terdengar oleh ku.

'ide bagus hyun, aku setuju' yong dan hyunseung menyepakati ide yang diberikan hyunseung, sedangkan aku duduk pasrah sambil menatap nanar kedua orang itu.


*to be continued*

Gua mohon maaf kalo ada tulisan yang salah dan pengetikan yang bikin mata bolong, gua udah berusaha ngasih FF yang terbaik *menurut gua* dan maaf juga kalo ceritanya sedikit berlebihan. TUNGGU CERITA SELANJUTNYA...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

What the popular fandom of the popular grup?